Oleh : M.
Ichsan Amir Mujahid
G. FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI

1. Credibility (kepercayaan)
Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor
kepercayaan. Apabila tidak ada saling mempercayai dan saling memerlukan maka
proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung.
2. Context (perhubungan)
Apabila tidak terjadi kontak atau hubungan maka
komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan
kondisi dan situasi lingkungan ketika komunikasi berlangsung.
3. Content (kepuasan)
Komunikasi harus menimbulkan rasa puas dari kedua
belah pihak, dan kepuasan tersebut akan tercapai apa bila berita atau pesan
yang dikirim oleh komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan.
4. Clarity (kejelasan)
Ketidak-jelasan suatu informasi atau pesan dapat
mengakibatkan interpretasi yang diberikan komunikan akan berbeda dengan yang
dikehendaki oleh komunikator. Kejelasan tersebut meliputi kejelasan isi berita,
kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang digunakan
dalam berkomunikasi.
5. Continuity & consistency (kesinambungan dan konsisten)
Komunikasi dapat berlangsung jika terdapat
kesinambungan dan konsistensi atau keajegan
hubungan dari kedua belah pihak.
6. Capability of audience (kemampuan
komunikan)
Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu
disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita.
Oleh karena itu komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang
tidak lazim dan sukar dipahami oleh komunikan.
7. Channel
of distribution (saluran pengiriman berita)
Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik perlu
dipakai media komunikasi yang biasa dipergunakan oleh masyarakat umum. Media
komunikasi tersebut antara lain media cetak (surat, Koran, majalah, bulletin,
dan buku), media elektronik seperti radio, televisi, telepon dan internet.
H. TEKNIK
BERBICARA
Teknik berbicara menyangkut cara dan kemampuan
seseorang dalam mengutarakan pendapat, pikiran, dan perasaannya melalui
kata-kata yang baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasaan, sehingga hal-hal
yang diucapkan dapat dimengerti oleh lawan bicara. Berikut ini adalah prinsip-prinsip
yang harus diperhatikan dalam teknik berbicara yang baik/efektif.
1. Prinsip
motivasi
Suatu hal yang tidak dapat disangkal bahwa setiap
pembicaraan mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengertian dari pihak yang
mendengarkan. Agar cara berbicara kita efektif dan dimengerti oleh orang lain,
maka dalam berbicara harus memperhatikan:
a.
|
Dorongan kebutuhan
|
|
b.
|
Menghargai pendengar
|
|
c.
|
Memanfaatkan dorongan rasa ingin tahu
|
2. Penyajian
isi pembicaraan
Penyajian isi pembicaraan dapat dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu: pendahuluan, isi atau
materi, dan penutup.
Untuk lebih jelasnya ketiga bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Bagian yang dianggap penting dalam pembicaraan adalah
permulaan pembicaraan yang menarik perhatian para pendengar. Pergunakanlah
kata-kata atau kalimat yang tidak bertele-tele tetapi yang singkat dan berisi
atau padat, sehingga menarik minat dan perhatian.
Dalam pembicaraan pendahuluan harus memperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini:
-
|
Harus dapat memikat pendengar
|
||
-
|
Menggunakan kata-kata yang bersifat
memotivasi
|
||
-
|
Menyajikan topik yang dibahas
|
||
-
|
Penekanan pembicaraan pada hal-hal yang
penting dan aktual
|
b. Isi atau
materi
Agar penyajian isi pembicaraan berlangsung secara
efektif ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:
-
|
Harus terdapat kejelasan materi yang
dibicarakan
|
||
-
|
Harus terdapat konsistensi materi yang
dibicarakan
|
||
-
|
Harus memadai dalam arti cukup untuk
memberikan pengertian kepada para pendengar
|
||
-
|
Penggunaan waktu atau timing yang tepat artinya pembicaraan tidak bertele-tele atau
terlalu meluas, sehingga akan membuat kabur isi pembicaraan
|
c. Penutup
Seperti halnya pada bagian pembukaan, maka pada bagian
penutup harus dipilih kata-kata yang menarik karena bagian pembukaan dan
penutup mencerminkan kualitas pembicaraan.
Pada bagian ini sebaiknya diutarakan pula ucapan
terima kasih kepada audiens atas
perhatian dan kepedulian serta partisipasinya.
3. Teknik
penyampaian dan gaya bicara
Teknik penyampaian pembicaraan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu teknik memulai
pembicaraan dan teknik pola
penyajian pembicaraan.
a. Teknik memulai pembicaraan
Kata-kata pembukaan harus
dapat menarik perhatian pendengar. Dalam hal ini ada beberapa teknik yang dapat
dipergunakan untuk memulai pembicaraan, yaitu:
-
|
Menggunakan
anekdot
|
||
-
|
Mengajukan
pertanyaan
|
||
-
|
Mengemukakan
hal-hal yang lucu
|
||
-
|
Menyatakan
keistimewaan suatu tempat atau kejadian
|
b. Teknik
pola penyajian pembicaraan
Terdapat beberapa macam pola yang dapat dipakai dalam
menyajikan materi pembicaraan, yaitu:
-
|
Pola waktu (time order) dan pola tempat (space
order),
Penyajian materi pembicaraan disesuaikan
kondisi waktu dan tempat
|
||
-
|
Pola pemecahan masalah (problem solving order),
Penyajian materi pembicaraan dilakukan
dengan berbagai cara tergantung tujuan yang ingin dicapai, seperti melalui
simposium, seminar, rapat kerja, dan kongres
|
||
-
|
Pola topik (topic order),
Materi pembicaraan dibagi dalam topik-topik
yang dibahas atau dibicarakan secara mendetail. Masing-masing topik
dibicarakan oleh kelompok lain dan selanjutnya dibuat suatu rangkuman.
seperti pembahasan melalui komisi, grup, kelompok
|
||
-
|
Pola aspek,
Penyajian materi pembicaraan ditinjau dari
berbagai aspek atau segi, seperti segi tempat, kejelasan, konsekuensi, waktu,
dan kecukupan
|
Gaya bicara
Gaya bicara adalah cara berbicara yang dapat
menimbulkan daya tarik bagi para pendengar. Berikut ini disajikan
bermacam-macam gaya bicara yang dapat dilakukan oleh pembicara, yaitu:
a.
|
Gaya berbicara dengan gaya bahasa,
Cara berbicara dengan menggunakan pilihan
kata, ungkapan, atau hubungan suara
|
|
b.
|
Gaya berbicara dengan mimik,
Cara berbicara dengan menggunakan gerak air
muka atau wajah si pembicara
|
|
c.
|
Gaya berbicara dengan pantomimik,
Cara berbicara dengan menggunakan gerak
anggota badan, seperti dengan menggeleng-gelengkan kepala atau menganggukkan
kepala
|
|
d.
|
Gaya berbicara dengan gerak campuran,
Cara berbicara dengan menggunakan mimik dan
pantomimik
|
I. TEKNIK
MENDENGARKAN YANG BAIK
Menurut sejumlah penelitian, 75% dari seluruh waktu
hidup manusia digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi pada dasarnya merupakan
suatu proses dalam mengirim dan menerima informasi. Apabila komunikasi yang
kita lakukan berjalan baik dan lancar, maka orang lain mengerti apa yang kita
inginkan.
Untuk dapat mendengarkan dengan efektif sangat
membutuhkan konsentrasi, pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun manfaat menjadi pendengar yang baik adalah:
1.
|
Lawan bicara akan lebih mudah menyampaikan
informasi atau pesan-pesannya
|
2.
|
Hubungan kerjasama kelompok atau tim akan
menjadi lebih baik dan harmonis
|
3.
|
Mendorong lawan bicara untuk tetap menjalin
hubungan atau komunikasi yang baik
|
4.
|
Informasi dalam bentuk instruksi, umpan
balik, dan yang lainnya akan lebih jelas dapat diterima oleh lawan bicara
|
Menjadi pendengar yang baik membutuhkan usaha dan
latihan yang teratur. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari
bahwa mendengarkan seseorang berbicara merupakan suatu kebutuhan yang sama
pentingnya dengan keterampilan berkomunikasi.
Prinsip-prinsip untuk menjadi pendengar
yang efektif:
1.
|
Tidak melakukan aktivitas mendengarkan dan
berbicara pada saat yang bersamaan
|
2.
|
Mencoba memahami pokok pikiran atau ide
utama pembicara
|
3.
|
Hindari gangguan dari lingkungan sekitar
|
4.
|
Mencoba untuk mengendalikan emosi
|
5.
|
Membuat catatan yang singkat dan jelas
|
6.
|
Mencoba untuk bersikap empati (perhatian dan
senyuman)
|
7.
|
Memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi non
verbal
|
8.
|
Bertanya pada tempatnya
|
9.
|
Membuat kesimpulan tentang inti sari
pembicaraan
|
10.
|
Memberikan umpan balik
|
J. INDIKATOR
KONFLIK DAN SOLUSINYA
Bahwa kehidupan manusia selalu diwarnai oleh berbagai
masalah dan persoalan yang datang silih-berganti. Persoalan yang satu dapat
diatasi, kemudian muncul lagi masalah baru. Namun semua masalah itu sifatnya
hanyalah sementara dan jika kita berupaya untuk mengatasinya secara rasional
dan positif pasti ditemukan jalan keluarnya.
Demikian pula di tempat kerja, ada saja yang membuat
kita tidak nyaman dalam bekerja. Teman sekerja itu bermacam-macam sifat
kepribadiannya, ada yang senang mengkritik, menyalahkan, atau merasa ingin
menang sendiri. Hal-hal semacam inilah yang menyebabkan terjadinya konflik di
tempat kerja, dan jika terjadi konflik di tempat kerja maka jalannya organisasi
atau perusahaan akan terganggu. Oleh karena itu kita harus menghindari
terjadinya konflik di tempat kerja, bahkan indikasi konflik hendaknya
diusahakan untuk diubah menjadi kerjasama.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai indikator konflik
dan solusi untuk mengatasi konflik.
1. Indikator konflik
Faktor-faktor penyebab konflik tersebut adalah:
a.
|
Perbedaan kepribadian
|
|
b.
|
Perbedaan cara pandang
|
|
c.
|
Perbedaan tujuan dan kepentingan
|
|
d.
|
Perbedaan pemahaman
|
2. Solusi mengatasi konflik
Berikut ini adalah cara-cara mengatasi konflik di
tempat kerja.
a.
|
Hindari sumber konflik
|
|
Setelah kita berhasil mengidentifikasi
indikator konflik maka sedapat mungkin kita harus menjauhkan atau menghindari
sumber konflik
|
||
b.
|
Netralisasi sikap
|
|
Netral atau tidak memihak dan bahkan
diusahakan untuk menjadi mediator di dalam mengatasi konflik tersebut
|
||
c.
|
Ubah sikap kita
|
|
Kemungkinan terjadinya konflik dapat
disebabkan oleh sikap salah seorang anggota kelompok atau organisasi yang
dirasa tidak tepat oleh anggota/kelompok lain. Jika hal ini terjadi maka kita
harus cepat dan tanggap untuk mengubah sikap kita
|
||
d.
|
Blending atau mengurangi perbedaan yang ada
|
|
Berupaya untuk mengurangi adanya
perbedaan-perbedaan pandangan atau kepentingan yang ada, dan bahkan sedapat
mungkin mengubah perbedaan tersebut menjadi sinergi yang akan mendorong
tercapainya tujuan organisasi
|
||
e.
|
Understanding
(memecahkan masalah
bersama-sama)
|
|
Semua elemen atau pihak yang berada dalam
organisasi tersebut dilibatkan dan berpartisipasi untuk mengatasi
permasalahan atau konflik yang terjadi
|
Unduh Materi 1 - Berkomunikasi
Di Tempat Kerja
Format
: PPT - Doc - Tata Cara Menggunakan
Telepon.doc
Okey thanks ....lam kenal aja dech!
BalasHapusOkay, thanks untuk kunjungannya sob...
Hapus