Oleh : M.
Ichsan Amir Mujahid
A. PENTINGNYA GROOMING DALAM PENAMPILAN PRIMA

Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang
positif bagi orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri perlu diperhatikan
agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang
berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Berikut ini akan diuraikan tentang prinsip-prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penampilan serasi.
1. Tata cara bersolek dan berhias
Cara bersolek dan menggunakan perhiasan perlu sekali
diperhatikan agar penampilan kita menarik dan tidak terkesan norak atau
seronok. Apabila bersolek hendaknya tidak terlalu berlebihan. Bersolek untuk
pergi ke tempat kerja, ke sekolah atau ke pesta tentu saja tidak sama. Bersolek
untuk pergi ke tempat kerja atau ke sekolah hendaknya sekedarnya saja.
Dalam hal menggunakan perhiasan pun hendaknya tidak
berlebihan agar tidak menimbulkan kesan seolah-olah kita menjadi etalase
berjalan. Perhiasan, seperti anting-anting, kalung, gelang, cincin, tas,
arloji, dan ikat pinggang hendaknya tidak berlebihan. Apalagi jika memakai perhiasan
emas berlebihan tentu saja akan memancing timbulnya tindak kejahatan.
2. Tata cara berbusana yang baik
Well
groomed adalah istilah bahasa
Inggris yang digunakan untuk menggambarkan orang berbusana resmi dengan baik
dan menarik. Berbusana yang baik dan resmi itu berarti penampilan yang rapi,
sopan, luwes, serasi, dan menarik (personal
appearance) sesuai dengan etiket dan tata krama pergaulan.
Adapun jenis-jenis pakaian resmi menurut tata cara
berbusana internasional, adalah:
a.
|
Pakaian lengkap
|
|
Terdiri atas pentalon, jas, dan dasi. Pada
pagi hari hendaknya tidak memakai warna hitam, tetapi warna light colour. Pada waktu upacara
kenegaraan sebaiknya berpakaian jas resmi dan lengkap
|
||
b.
|
Pakaian resmi (black tie)
|
|
Terdiri dari celana hitam, kemeja putih,
dasi kupu-kupu hitam, kaos kaki hitam dan sepatu hitam. Di Amerika Serikat
dan negara-negara barat untuk beberapa musim dipakai black tie dan untuk musim terentu diwajibkan warna lainnya. Di
Indonesia masalah pakaian resmi sangat fleksibel, sehingga tidak harus berjas
resmi
|
||
c.
|
Dark
suit
|
|
Dianggap pakaian resmi untuk budaya
berbusana bangsa Indonesia. Pakaian jenis ini dapat digunakan untuk pakaian
sehari-hari. Pada acara resmi kenegaraan di Indonesia banyak para pejabat
kita yang memakai kemeja batik, yang penting sopan dan menarik
|
3. Ukuran ketampanan dan kecantikan
Ketampanan
seorang pria lebih ditentukan oleh sifat kepribadian yang penuh wibawa,
tanggungjawab, percaya diri, siap sedia melindungi, kejantanan, sikap sportif
atau kesatria, kepekaan rasa, dan sikap rela berkorban. Mungkin kita perlu
mencamkan baik-baik prinsip pembentukan kepribadian berikut ini:
"Hati sombong adalah pangkal sifat-sifat yang
tidak terpuji, sedangkan rendah hati adalah pangkal sifat-sifat yang anggun
dan menarik"
|
Kecantikan
seorang wanita itu sangat ditentukan oleh sifat-sifat kepribadiannya yang baik
dan menarik, antara lain jujur, setia, ramah, halus tutur bahasanya, sesual,
feminim, percaya diri, mandiri, dan keibuan. Itulah sebabnya muncul ungkapan.
" Wanita yang cantik adalah cantik hatinya,
bukan cantik parasnya "
|
Dengan demikian, ketampanan ataupun kecantikan tidak
menjadi jaminan seseorang laki-laki atau perempuan tampil menarik. Bahkan tanpa
bersolek atau berhias pun, orang akan tampil menarik jika ia memiliki
sifat-sifat pribadi yang baik.
B. ARTI
DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Kepribadian seseorang selain dibentuk oleh faktor
dalam (pembawaan), tetapi juga faktor dari luar (lingkungan). Namun pada
dasarnya kepribadian itu merupakan gambaran sikap
dan perilaku
manusia secara umum yang tercermin dari ucapan dan perbuatannya.
Berikut ini akan diuraikan tentang pengertian
kepribadian dan proses pembentukan kepribadian seseorang.
1. Arti kepribadian
Secara umum kepribadian adalah semua corak kebiasaan manusia
yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan
diri terhadap segala rangsangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Allport (seorang
ahli Psikologi) menyebutkan, kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari
sistem psikofisik yang unik (khas) pada diri individu yang turut menentukan
cara-cara penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Sigmund Freud (1856-1939) sarjana Psikologi Jerman, menyebutkan
bahwa kepribadian (jiwa) dibentuk oleh tiga kekuatan, yaitu id (each), super
ego (uber ich), dan ego (ich).
Id
(nafsu/keinginan) berisi
dorongan-dorongan primitif yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan atau hasil
belajar, seperti dorongan seks, amarah, agresif, dan yang bersifat traumatik. Id ini berada di alam ketidak-sadaran,
sehingga kemunculannya sukar untuk dikendalikan.
Superego
(akal sehat) berisikan
dorongan-dorongan untuk berbuat baik sebagai hasil belajar terhadap kebudayaan.
Superego ini sebagai filter yang
menyaring dan mengawasi dorongan-dorongan yang berasal dari id.
Ego
(perilaku tindakan) adalah sistem
energi yang langsung berhubungan dengan dunia luar. Apabila ego lemah sehingga dikuasai oleh id maka individu itu akan mengalami psikopati,
artinya terlalu dikuasai oleh dorongan primitif sehingga sering melanggar
norma/aturan. Sebaliknya jika ego
dapat dikuasai oleh superego maka
individu itu akan mengalami neurosis, artinya tidak dapat menyalurkan
dorongan primitifnya sehingga hidupnya tertekan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa
kepribadian seseorang akan menjadi baik dan mantap apabila terdapat
sinergi/kerjasama yang baik antara id
(nafsu/keinginan), ego
(perilaku/tindakan), dan superego
(akal sehat).
2. Proses pembentukan kepribadian
Kepribadian itu selalu berubah dan berkembang dari
waktu ke waktu sejalan dengan fase-fase perkembangan kehidupan manusianya.
Berikut ini akan diuraikan tentang proses pembentukan kepribadian seseorang.
Manusia selain makhluk individu juga makhluk sosial.
Sebagai makhluk individu, manusia mempunyai kekhasan atau keunikan tersendiri
yang berbeda dengan individu-individu lainnya, baik menyangkut bakat, minat,
intelegensi, maupun sifat-sifat kemauan dan perasaannya. Sebagai makhluk
sosial, manusia hidup dan bergaul dengan manusia-manusia lain dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya di muka bumi. Kebutuhan sosial
itu antara lain sosialisasi, komunikasi,
interaksi sosial, organisasi sosial, dan sebagainya.
Kepribadian seseorang itu terbentuk sebagai hasil
proses sosialisasi nilai-nilai dan norma-norma sosial dalam berhubungan sosial
dengan lingkungan masyarakatnya.
Menurut aliran konvergensi, kepribadian
(jiwa atau perilaku) merupakan hasil perpaduan antara pembawaan (faktor
internal) dengan pengalaman (faktor eksternal). Faktor internal atau pembawaan
bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan, seperti kecerdasan,
bakat, minat, kemauan, dan sebagainya. Faktor eksternal atau pengalaman
bersumber dari hasil pergaulan, pendidikan, agama, dan pengaruh nilai-nilai dan
norma sosial. Pelopor aliran konvergensi adalah William Stern
(1871-1938) seorang tokoh Psikologi berkebangsaan Jerman.
Selain aliran konvergensi terdapat pula aliran nativisme dan empirisme. Menurut aliran nativisme, bahwa yang
menentukan kepribadian seseorang adalah faktor pembawaan. Sedangkan aliran empirisme
menegaskan bahwa yang menentukan kepribadian manusia
adalah faktor pengalaman atau lingkungan hidupnya. Namun demikian ahli-ahli
psikologi lainnya lebih cenderung sependapat dengan aliran konvergensi
(yang merupakan perpaduan antara aliran nativisme dan empirisme).
Didasari oleh pemikiran tersebut, Jung menggolongkan tipe-tipe kepribadian ke dalam bermacam-macam
tipe berdasarkan fungsi dan reaksinya.
a.
|
Berdasarkan fungsinya, terdapat empat tipe
kepribadian, yaitu:
|
||
-
|
Kepribadian rasional
>> kepribadian yang dipengaruhi oleh
akal sehat
|
||
-
|
Kepribadian intuitif
>> kepribadian yang dipengaruhi oleh
firasat atau perasaan kira-kira
|
||
-
|
Kepribadian emosional
>> kepribadian yang dipengaruhi oleh
perasaan
|
||
-
|
Kepribadian sensitif
>> kepribadian yang dipengaruhi oleh
kekuatan panca indera sehingga cepat bereaksi
|
||
b.
|
Berdasarkan reaksinya terhadap lingkungan,
terdapat tiga tipe kepribadian, yaitu:
|
||
-
|
Kepribadian ekstrovert
>> kepribadian yang bersifat terbuka,
berorientasi ke dunia luar, sehingga sifatnya ramah, senang bergaul, dan
mudah menyesuaikan diri
|
||
-
|
Kepribadian introvert
>> kepribadian yang bersifat tertutup
dan berorientasi kepada diri sendiri, sehingga sifatnya pendiam, jarang
bergaul, suka menyendiri, dan sukar menyesuaiakan diri
|
||
-
|
Kepribadian ambivert
>> kepribadian campuran yang tidak
dapat digolongkan ke dalam kedua tipe tersebut di atas oleh karena sifatnya bervariasi
|
C. CARA
MENGETAHUI KEKUATAN PRIBADI
Kekuatan pribadi artinya keunggulan atau kemampuan
yang dimiliki seseorang. Kekuatan pribadi dapat pula disebut potensi diri.
Unsur-unsur pembentukan kekuatan pribadi itu, antara lain bakat, minat,
cita-cita, hobi, sifat-sifat, perasaan, kemauan, dan lain-lain.
Berikut ini akan diuraikan tentang cara memahami bakat
dan kemampuan, dan cara mengetahui minat pribadi.
1. Cara memahami bakat dan kemampuan
Bakat adalah suatu kondisi atau energi jiwa pada
seseorang yang jika dilatih secara khusus akan memungkinkan tercapainya suatu
kecakapan tertentu. Misalnya, bakat bermain musik, bernyanyi, berbahasa,
berdagang, atau berwiraswasta. Seseorang yang berbakat musik, misalnya, jika
dilatih secara baik dan kontinyu akan lebih cepat menguasai keterampilan
bermain musik dari pada orang yang tidak berbakat musik. Orang yang mempunyai
bakat berdagang biasanya akan pandai dalam berjual beli.
Bakat berbeda dengan kemampuan dan juga dengan potensi
diri. Bakat adalah kecakapan yang diperoleh sebagai hasil pembawaan atau
keturunan. Kemampuan merupakan kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar atau
pengalaman. Sedangkan Potensi diri adalah semua kekuatan yang ada pada diri
seseorang yang memungkinkan berkembangnya kecakapan-kecakapan tertentu.
Salah satu cara untuk mengetahui bakat dan kemampuan
diri, adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.
-
|
Apa hobi saya?
|
|
-
|
Keterampilan apa yang paling saya sukai?
|
|
-
|
Bagaimana prestasi akademis saya?
|
|
-
|
Nilai apa yang paling tinggi?
|
|
-
|
Kegiatan apa yang saya minati?
|
|
-
|
Prestasi apa yang pernah saya capai?
|
|
-
|
Jenis pekerjaan apa yang saya sukai?
|
|
-
|
Apa saja sifat-sifat buruk yang saya miliki?
|
|
-
|
Program pendidikan apa yang diminati?
|
|
-
|
Apa kelebihan dan kekurangan saya?
|
|
-
|
Dan lain-lain
|
a. Cara mengetahui bakat akademis
Bakat akademis adalah kemampuan dalam bidang akademis
atau pelajaran di sekolah. Nilai yang tertera di dalam rapor MI/SD, MTs/SMP,
dan SMK/SMA merupakan gambaran umum tentang kemampuan atau bakat bidang akademis.
Mata pelajaran apa saja yang memperoleh
nilai tertinggi? Perhatikan contoh berikut ini!
Data nilai rapor rata-rata Susis
No.
|
Mata
Pelajaran
|
Nilai
Rapor SMK Kelas X
|
Rata-rata
Nilai
|
Bid.
Studi dengan nilai tertinggi
|
|
Smt.
I
|
Smt.
II
|
||||
1.
|
Agama
|
6
|
7
|
6,5
|
|
2.
|
PPKn
|
7
|
8
|
7,5
|
|
3.
|
B. Inggris
|
8
|
9
|
8,5
|
B. Inggris
|
4.
|
B. Indonesia
|
6
|
7
|
6,5
|
|
5.
|
Matematika
|
8
|
9
|
8,5
|
Matematika
|
6.
|
IPA
|
8
|
8
|
8
|
IPA
|
7.
|
IPS
|
7
|
6
|
6,5
|
|
8.
|
9
|
8
|
8,5
|
Kewirausahaan
|
|
9.
|
BKP
|
8
|
8
|
8
|
BKP
|
10.
|
PLH
|
7
|
7
|
7
|
|
11.
|
Seni Budaya
|
6
|
6
|
6
|
|
12.
|
Penjaskes
|
7
|
6
|
6,5
|
Dapat disimpulkan bahwa Susis berbakat di bidang
ilmu-ilmu pasti, ilmu-ilmu ekonomi, dan bahasa Inggris.
b. Cara mengetahui bakat keterampilan
Bakat keterampilan adalah kecakapan dalam bidang
keterampilan, seperti anyaman, perbengkelan, olahraga, seni, dan sebagainya.
Bakat keterampilan akan terlihat dari prestasi yang pernah diperoleh.
Perhatikan contoh berikut ini!
Bakat Bembi di Bidang Seni
No.
|
Jenis
Kegiatan
|
Senang
|
Prestasi
yang dicapai
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1.
|
Musik
|
√
|
Juara 1 (Kabupaten)
|
|
2.
|
Menyanyi
|
√
|
||
3.
|
Film
|
√
|
||
4.
|
Cerpen/mengarang
|
√
|
Juara 1 (Provinsi)
|
|
5.
|
Pidato
|
√
|
||
6.
|
Drama
|
√
|
||
7.
|
Vokalgrup
|
√
|
||
8.
|
Puisi
|
√
|
Juara 1 (Provinsi)
|
Berdasarkan tabel di atas Bembi sangat berbakat di
bidang seni, khususnya di bidang musik, mengarang, dan puisi.
Bakat Yudhayani di Bidang Olahraga
No.
|
Jenis
Kegiatan
|
Senang
|
Prestasi
yang dicapai
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1.
|
Atletik
|
√
|
||
2.
|
Renang
|
√
|
||
3.
|
Tenis meja
|
√
|
||
4.
|
Bulu tangkis
|
√
|
||
5.
|
Bola Voli
|
√
|
Juara 1 (Kabupaten)
|
|
6.
|
Bola basket
|
√
|
||
7.
|
Bela Diri
|
√
|
Berdasarkan tabel di atas bahwa bakat olahraga
Yudhayani hanya di bidang bola voli saja.
2. Cara mengetahui minat pribadi
Minat adalah kecenderungan atau perhatian terhadap
sesuatu hal yang disertai oleh perasaan dan pikiran. Perasaan dan pikiran
inilah yang mendorong munculnya minat seseorang. Misalnya, orang yang banyak
tahu tentang dunia perfilman maka ia akan berminat menjadi pemain film, orang
yang banyak tahu tentang karya tulis maka ia akan berminat mengikuti lomba
karya tulis, dan lain-lain.
Berdasarkan obyeknya, minat terdiri dari beberapa
macam, yaitu:
a.
|
Minat terhadap mata pelajaran
|
|
b.
|
Minat terhadap jurusan
|
|
c.
|
Minat terhadap kesenian
|
|
d.
|
Minat terhadap pekerjaan
|
|
e.
|
Minat terhadap ilmu pengetahuan
|
|
f.
|
Minat terhadap olah raga
|
|
g.
|
Minat terhadap keterampilan
|
|
h.
|
Minat terhadap kegiatan tertentu
|
|
i
|
Dan lain-lain
|
D. CARA
MENGEVALUASI DAN MEMANFAATKAN KEKUATAN PRIBADI

Berdasarkan bukti sejarah menunjukkan bahwa enneagram telah dikenal dalam peradaban
masyarakat di kawasan Asia Tengah sejak tahun 2.500 SM. Para ahli psikolog
Mesopotamia, sudah menggunakan prinsip-prinsip enneagram untuk mengetahui masalah
perbedaan karakter manusia. Dengan menggunakan enneagram mereka berusaha memahami perbedaan watak masing-masing
orang serta mengelola perbedaan tersebut agar semua potensi yang dimiliki para
anggota dapat dimanfaatkan secara optimal.
Dalam perkembangan selanjutnya, metode enneagram digunakan dalam program
rekruitmen dan pelatihan pada lembaga pengembangan sumber
daya manusia di beberapa perusahaan bisnis, seperti Amerika, Jepang, dan
negara-negara di Eropa.
Simbol enneagram
adalah berupa lingkaran dengan sembilan titik geometris yang memiliki sembilan
tipe dasar kepribadian manusia serta hubungan antar pribadi yang kompleks. Kesembilan tipe
dasar kepribadian itu adalah sebagai berikut.
1. Tipe pekerja
kepribadian yang selalu mengejar kesempurnaan hidup.
Pribadi dengan tipe ini biasanya memperhatikan segala sesuatu secara mendetail.
Orang ini tidak mudah menyerah, walaupun harus menanggung beban sangat berat.
Namun karena ia menuntut setiap orang juga seperti dirinya, sehingga cenderung
mencari-cari kesalahan orang lain.
2. Tipe penolong
Kepribadian yang amat bersahabat, penuh perhatian, dan
rela melayani sesamanya. Orang ini selalu berusaha
keras untuk berbuat baik kepada orang lain. Namun jika ia dikecewakan atau
dikritik karena terlalu mencampuri urusan orang lain ia akan marah. Alam bawah
sadarnya selalu dihantui oleh rasa ketakutan terbuang dari lingkungannya. Oleh
karena itu, ia akan selalu berusaha agar hidupnya menjadi berarti bagi orang
lain.
3. Tipe motivator
Kepribadian yang sangat terobsesi dengan
prinsip-prinsip efisiensi. Orang tipe ini cenderung menetapkan target yang
tinggi dengan bekerja efisien guna mencapai sukses. Kalau perlu, ia tidak
segan-segan mengesampingkan kepentingan keluarga, bahkan kesehatannya. Sering
kali tindakannya menimbulkan dampak terhadap lingkungan kerjanya. Sebab ia
menuntut kadar komitmen
yang sama terhadap para bawahannya. Padahal dengan tuntutannya yang terkadang
menyiksa orang-orang disekitarnya, mereka justru sering menderita strees.
4. Tipe individualis
Kepribadian yang selalu menempatkan keunikan diri,
kreativitas, dan emosi diri pada tingkat yang paling tinggi. Ia melihat dirinya
sebagai insan yang berbeda dengan orang lain. Orang ini tidak senang pada
hal-hal yang bersifat biasa-biasa saja. Ia terobsesi bekerja dengan caranya
sendiri yang unik, sehingga lebih suka menutup pintu untuk kerjasama dengan
orang lain. Orang seperti ini kalau diberi kebebasan akan cenderung terisolasi
dari lingkungan sekitarnya.
5. Tipe pemikir
Kepribadian yang rasional, biasanya pintar, berpikir
analistis dan tegas dalam mengambil
keputusan, akan tetapi miskin dalam pergaulan. Jangankan meluangkan waktu
untuk bertukar pikiran dan perasaan dengan orang lain, perhatiannya hanya pada
bidangnya saja serta terlalu ambisius dalam mengejar ilmu. Sayangnya meskipun
intelektualitasnya tidak diragukan akan tetapi malas bekerja.
6. Tipe loyalis
Kepribadian yang bisa dipercaya, jujur, dan bertindak
tegas sesuai hukum atau norma yang berlaku. Pembawaannya cenderung sangat
hati-hati dan selalu cemas. Perasaan ini terbawa terus dalam pekerjaan dan
lingkungannya. Biasanya ia dihantui oleh rasa ketakutan dan kecemasan agar
tidak berbuat kesalahan. Apabila kecemasan itu tidak terkontrol, ia tidak akan
mampu membuat
keputusan atau bertindak sesuai perasaan dan pikiran sehatnya.
7. Tipe antusiastis
Kepribadian yang selalu bersikap optimistis akan masa
depannya meskipun dalam kondisi buruk sekalipun. Orang ini akan berusaha
menghindari strees. Namun jika situasi semakin memburuk dengan mudah ia
berubah, banting stir untuk memilih pekerjaan lain yang dianggap lebih baik.
Meskipun hidupnya tidak selalu berhasil, ia susah menerima kegagalan atau
penderitaan. Orang seperti ini harus dilatih untuk menerima kegagalan, sehingga
mereka tidak akan jatuh ke dalam obsesi keberhasilan terus menerus.
8. Tipe pemimpin
Kepribadian yang memiliki kekuatan atau kemampuan yang
tinggi untuk mempengaruhi orang lain, akan tetapi cenderung kejam terhadap
dunia sekitarnya. Orang ini tidak mau kompromi dengan apa yang telah
diyakininya. Apabila memegang kekuasaan bisa berbahaya, karena cenderung
bersifat otoriter. Ia terobsesi oleh suatu prinsip keadilan, sehingga akan
membanggakan dirinya sebagai orang yang menguasai rasa keadilan. Berpegang pada
kebenaran yang diyakininya, ia akan berjuang untuk memperbaiki ketidak-adilan
di lingkungannya. Di lain sisi, kegigihannya menanamkan keadilan kepada pihak
lain menutup telinganya sendiri untuk mendengarkan pendapat orang lain yang
berbeda, sehingga sering terjerat dalam banyak konflik.
9. Tipe cinta damai
Kepribadian yang tidak menyukai persaingan. Oleh
karena itu, ia akan selalu berusaha agar lingkungannya menjadi tenang dan
damai. Namun, karena selalu menghindari konflik maka sikapnya menjadi datar
terhadap siapapun. Ia tidak mampu mengutarakan pendapatnya secara jelas dan
transparan. Akibatnya orang lain sering tidak dapat menangkap maksudnya. Dengan
pembawaannya yang terlalu rendah hati, ia merasa dirinya tidak begitu berarti
dan tidak penting bagi orang lain. Hal ini cenderung membuatnya mengharapkan
orang lain untuk memotivasi dirinya.
Dengan menggunakan metode enneagram kita akan dapat menyadari bahwa masing-masing karakter
memiliki kelebihan (energi positif) dan kelemahan (energi negatif). Namun,
tidak berarti enneagram merupakan
perangkat untuk menilai apakah tipe yang satu lebih baik dibandingkan dengan
tipe yang lain. Sebaliknya dengan mengetahui kelebihan atau kelemahan diri
justru akan membantu orang memahami karakter sendiri.
Dalam hal ini enneagram
memberi gambaran yang lebih jelas bahwa sebagai manusia kita berbeda dengan
orang lain. Jangan coba-coba mengubah atau mengharuskan orang lain bertindak
sesuai dengan keinginan kita. Kalau dipaksa pasti akan muncul ketegangan atau
konflik.
wah sudah lama mas tidak mampir kesini, terimakasih mas info sangat menarik :)
BalasHapusIya, ke mana saja nih...
HapusThanks untuk kunjungannya & salam berbagi sob...