==========================================

Syekh Abdul Qadir terkenal sebagai pribadi yang teguh
dalam berprinsip, sang pencari sejati, dan penyuara kebenaran kepada siapapun,
dan dengan risiko apapun. Usianya dihabiskan untuk menekuni jalan tasawuf,
hingga ia mengalami pengalaman spiritual dahsyat yang mempengaruhi keseluruhan
hidupnya. Jejak Syekh Abdul Qadir juga dijumpai dalam belasan karya orisinalnya.
Selain mewarisi banyak karya tulisan, Syekh Abdul
Qadir meninggalkan beberapa buah nasehat menjelang kewafatannya. Akhir hayat
Syekh di dahului dengan kondisi kesehatannya yang terus menurun. Kala itu
putra-putranya menghampiri dan mengajukan sejumlah pertanyaan.
”Berilah aku wasiat, wahai ayahku. Apa yang harus aku
kerjakan sepergian ayah nanti?” tanya putra sulungnya, Abdul Wahab.
”Engkau harus senantiasa bertaqwa kepada Allah. Jangan
takut kepada siapapun, kecuali Allah. Setiap kebutuhan mintalah kepada-Nya.
Jangan berpegang selain kepada tali-Nya. Carilah segalanya dari Allah,” jawab
sang ayah.
”Aku diumpamakan seperti batang yang tanpa kulit,”
sambung Syekh Abdul Qadir. ”Menjauhlah kalian dari sisiku sebab yang bersamamu
itu hanyalah tubuh lahiriah saja, sementara selain kalian, aku bersama dengan
batinku.”
Putra lainnya, Abdul Azis, bertanya tentang
keadaannya. ”Jangan bertanya tentang apapun dan siapapun kepadaku. Aku sedang
kembali dalam ilmu Allah,” sahut Syekh Abdul Qadir.
Ketika ditanya Abdul Jabar, putranya yang lain,
”Apakah yang dapat ayahanda rasakan dari tubuh ayahanda?” Syekh Abdul Qadir
menjawab, ”Seluruh anggota tubuhku terasa sakit kecuali hatiku. Bagaimana ia
dapat sakit, sedang ia benar-benar bersama dengan Allah.”
”Mintalah tolong kepada Tuhan yang tiada tuhan yang
wajib disembah kecuali Dia. Dialah Dzat yang hidup, tidak akan mati, tidak
pernah takut karena kehilangannya.” Kematian pun segera menghampiri Syekh Abdul
Qadir.
Syekh Abdul Qadir al-Jailani menghembuskan nafas
terakhir di Baghdad, Sabtu bakda maghrib, 9 Rabiul Akhir 561 H atau 15 Januari
1166 M, pada usia 89 tahun. Dunia berduka atas kepulangannya, tapi generasi
penerus hingga sekarang tetap setia melanjutkan ajaran dan perjuangannya.
Sekian & Semoga Bermanfaat…
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sumber : NahdlatulUlama
Sumber : NahdlatulUlama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar